POSYANTEK
(Pos Pelayanan
Teknologi Tepat Guna)
Sebelum
saya masuk kedalam pokok pembahasan kali ini, marilah kita membuka mata, hati
dan fikiran kita, pahamilah diri anda, resapi segala rasa yang pernah ada dan
masih ada dalam diri anda karena setiap manusia memiliki potensi dan
kelebihannya masing-masing dimana potensi tersebut membuat anda unik dan
berbeda satu dengan lainnya. Setiap manusia mempunyai kuasa untuk menguasai
dirinya dan setiap manusia mempunyai kuasa dan kesempatan yang sama untuk
menguasai dunia. Itu semua tergantung dari motivasi anda dan cara anda
melakukannya.
Terkait
dengan hal tersebut seiring dengan perkembangan zaman, manusia telah berkembang
semakin jauh kedepan, akan tetapi tidak semua manusia berjalan beriringan, baik
dari segi materi maupun inmateri. Fluktuasi dalam masyarakat semakin beraneka
ragam dan semakin kompleks. Ada masyrakat yang kaya, berkecukupan dan ada juga
yang miskin dimana hal tersebut juga membawa dampak sendiri-sendiri bagi
kehidupannya.
Bagi
masyarakat yang kurang dalam materi, kita masih bisa melakukan perbaikan dalam
hidup kita karena tidak ada kata terlambat akan tetapi semakin cepat kita mulai
maka semakin cepat pula kita dapatkan dan rasakan hasilnya, tentunya tidak
suatu hal yang baik di raih dengan cara yang instan, oleh karena itu kita bisa
memulainya dengan memanfaatkan aspek-aspek kecil yang mampu mendukung langkah
kita untuk bergerak maju kedepan. Ini daapat di lakukan dengan memanfaatkan
POSYANTEK yang ada di sekitar anda. Dengan anda memanfaatkan POSYANTEK anda
mempunyai bantuan untuk merealisasikan usaha-usaha ataupun keinginan anda. Tentunya
bersama lebih baik dari pada sendiri. Untuk lebih jelasnya tentang POSYANTEK berikut
penjelasannya.
Posyantek
adalah Pos Pelayanan Teknologi yang tersebar di setiap kecamatan di Indonesia.
Hal utama dari Posyantek adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian masyarakat di wilayah kecamatan melalui pemanfaatan teknologi tepat
guna (TTG).
Dalam
menempuhnya, Posyantek memiliki berbagai kegiatan yang antara lain terkait
dengan memberikan layanan teknis, informasi, dan promosi tentang berbagai jenis
TTG kepada masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jenis
produk yang dihasilkan Usaha Kecil dan Menengah di Masyarakat (UKM) serta
menjadi jembatan masyarakat sebagai pengguna TTG dalam rangka pemanfaatan TTG.
Adapun
ihwal Posyantek sudah dimulai sejak Instruksi Mendagri No. 27 Tahun 1995
tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Mendagri No. 18 Tahun 1992 tentang
Pemanfaatan TTG. Kemudian Instruksi Mendagri No. 24 Tahun 1998 tentang
Operasionalisasi Posyantekdes, serta yang lingkup nasional terakhir yaitu
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna.
Struktur organisasi Posyantek
terdiri dari unsur Pengurus dan unsur Pengawas. Unsur pengurus
sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang
bendahara. Sedangkan unsur pengawas adalah dari Badan Kerjasana Antar Desa
(BKAD) yang dipilih melalui musyawarah Antar Desa/Kelurahan.
Tugas dan Tanggung jawab Posyantek meliputi:
- Membuka rekening atas nama Posyantek.
- Memfasilitasi pelaksanaan musyawarah antar Desa/ Kelurahan.
- Memfasilitasi pembentukan Tim Pelaksana (Timlak) kegiatan.
- Membukukan secara teratur, tertib dan rapi semua transaksi Posyantek sesuai kaidah pencatatan yang diterima umum.
- Bertanggung jawab terhadap keberlanjutan dan pelestarian kegiatan Posyantek.
- Melaporkan proses pelaksanaan, hasil kegiatan, dan realisasi penggunaan dana maupun perkembangan usaha kepada Kecamatan dan Sektap Kabupaten/Kota secara berkala.
Dalam
perkembangannya, secara bertahap Posyantek menjadi “gerakan” dimana secara
praktis, warga masyarakat secara independen mengelolanya dengan bantuan
sekretariat dan infrastruktur dari kecamatan.
Posyantek
memiliki karakteristik yang dibangun dari masyarakat secara mandiri, gotong
royong dari tokoh-tokoh masyarakat, masyarakat umum dan tentunya pelaku usaha
kecil dan menengah di kelurahan namun berkoordinasi dengan kecamatan misalnya
dalam hal sekretariat yang disediakan.
Dalam
perkembangannya sejak diresmikan, banyak sekali program pengembangan Posyantek
seperti Lokakarya dan Training of trainer dilaksanakan, serta
menetapkan Posyantek-posyantek terbaik yang sudah mapan sebagai percontohan,
sekaligus diikutsertakan dalam Lomba Posyantek tingkat nasional setiap setahun
sekali.
Dalam
hal misi sebagai pusat informasi, tentu Posyantek harus technology minded.
Artinya selain Posyanteknya terkoneksi internet, pun SDM Posyantek harus “melek
IT”. Oleh karena itulah, operator Posyantek harus juga giat mendalami internet,
social media dan blog sebagai alat dalam optimalisasi UKM di Posyantek.
Selain
masalah kecakapan IT dari operator, untuk mendukung optimalisasi Posyantek ini,
maka upaya dari berbagai pihak patut dilakukan. Mulai dari bagaimana pengelola
dan operator Posyantek harus dapat mengoptimalkan sekretariat dan perangkat
teknologi informasi yang ada untuk mengoptimalkan pelayanan kepada UKM-UKM yang
tersebar di kecamatan. Hal ini bertujuan agar UKM yang ada mampu memanfaatkan
teknologi tepat guna dibantu dengan Posyantek sebagai pusat diseminasi,
sosialisasi dan difusi teknologi.
Teknologi
seperti apa yang dapat membantu masyarakat UKM meningkatkan produktivitasnya,
seperti apa panduan penggunanya, hingga urun beli alat teknologi tepat guna
yang bermanfaat, mungkin menjadi salah satu isu mengapa Posyantek sebagai aspek
kelembagaan yang penting dalam kaitannya UKM dan Teknologi (tepat guna).
Para
operator Posyantek selain harus memiliki motivasi, semangat dan giat sebagai
softskill selain dari hardskill di bidang administratif penyimpanan dokumen,
dan ditambah juga memiliki kemampuan memadai di dunia TIK khususnya internet.
Operator
Posyantek yang berbasis di kecamatan juga dapat bekerjasama dengan entitas
masyarakat sipil (civil society) seperti LSM dan Relawan misalnya di bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terdapat Relawan TIK. Di tingkat
Provinsi, Relawan TIK dapat menjadi partner dalam meningkatkan kapasitas diri
untuk menjadi pusat pelayanan teknologi khususnya teknologi tepat guna bagi
masyarakat kecamatan.
Dalam hal
ini, sangat baik apabila operator Posyantek sebagai individu juga turut andil
secara resmi menjadi relawan TIK di Jakarta Raya dan mengemban misi edukasi tak
hanya bagi dirinya namun juga komunitas yang dilayaninya. Hal ini berdampak
positif karena kerelawanan TIK di DKI Jakarta sebagai contoh disini dapat
melakukan penetrasi relawan hingga ke level kedalaman hingga kecamatan.
Sehingga SDM yang ada pun bisa menimbulkan efek spill-over dan
eksternalitas positif ke berbagai bidang lain di masyarakat, tak hanya
bermanfaat bagi UKM tapi juga misalnya pendidikan (misalnya relawan sosialisasi
IT dan program peningkatan e-literasi ke sekolah dan komunitas lainnya).
Posyantek
diharapkan menjadi bagian dari kelembagaan pelayanan bagi UKM untuk
meningkatkan daya saingnya, memajukan usahanya, secara kolektif menjadi mandiri
bersama. Menjadi semakin baik guna mendorong sektor ekonomi dari tingkat
kecamatan, dimana terdiri dari kelurahan-kelurahan dengan berbagai potensi
produksi ekonomi yang dapat menjadi motor penggerak perekonomian warga melalui
UKM-UKM yang ada.
Semoga Bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar